Sabtu, 13 Desember 2014

Ekstrakurikuler PMR


Mendengar PMI yang terlintas dibenak masyarakat adalah darah. Ya, karena sudah jadi pengetahuan umum bahwa masyarakat yang memerlukan darah biasanya terlebih dahulu menghubungi PMI setempat, bila tidak terpenuhi barulah mencari donor darah dari orang-orang terdekat dan kenalan. Memang hal ini tidak salah karena salah satu kegiatan utama PMI adalah di bidang donor darah, namun selain itu PMI mempunyai sangat banyak kegiatan yang terkait bidang kesehatan dan pengobatan yang menyasar segala golongan dan usia termasuk di kalangan para pelajar dan mahasiswa.
Kegiatan PMI dikalangan para pelajar tingkat SMP dan SMA adalah Palang Merah Remaja (PMR). PMR menjadi salah satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang sangat bermanfaat untuk diikuti oleh para remaja. Sesuai dengan nama dan organisasi yang menaungi pembinaannya, PMR lebih fokus mengajarkan para remaja terkait kesehatan dan pengobatan. Biasanya PMI menjadi ekskul favorit bagi para remaja yang bercita-cita menjadi dokter, bidan, perawat atau yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan. Mungkin karena itu kadang-kadang PMR relatif kurang peminatnya dibanding ekskul seperti Pramuka ataupun Paskibra. Padahal kegiatan dalam ekskul PMR tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan dan pengobatan, namun sangat banyak kegiatan yang sangat bermanfaat dan bisa berguna/diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu yang lama.
Ekskul PMR juga mengajarkan baris-berbaris, pengenalan medan di alam bebas, latihan halang rintang, organisasi dan penanganan bencana, memasak di dapur umum, kerjasama tim, mendirikan tenda, membuat tandu bahkan pelajaran menulis untuk majalah dinding dan seni budaya juga menjadi variasi materi yang diajarkan, serta banyak lagi kegiatan-kegiatan yang menarik lainnya. Tak jarang para anggota PMR saling belajar untuk memahami pelajaran di sekolah. PMR Senior yang mempunya kelebihan pada mata pelajaran tertentu seperti eksakta akan membimbing teman lainnya termasuk adik-adik kelas yang kesulitan dalam memahami suatu pelajaran.
Yang paling mengasyikkan dan paling ditunggu-tunggu para anggota PMR adalah praktek lapangan dimana masing-masing tim yang terdiri dari 6 orang saling bekerja sama dalam menghadapi suatu simulai penanganan bencana dan evakuasi. Meskipun setiap anggota tim memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif sama, namun mereka masing-masing memiliki tanggung jawab sesuai dengan apa yang paling menonjol dikuasai dan disenangi. Ada yang bertugas membuat tandu untuk mengangkut pasien yang dirakit dari bambu dan tali, ada yang bertugas menangani pasien sesuai dengan kasus yang diberikan seperti patah tulang, luka bakar, shock, perdarahan dan sebagainya, ada yang bertugas menjadi pencari dan pembuka jalan dalam rangka evakuasi.
Untuk meningkatkan semangat dan makin menguasai ilmu yang diajarkan, PMI sering mengadakan even-even pertemuan dan perlombaan seperti acara Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) dan berbagai perlombaan keterampilan khusus antar sekolah. Masing-masing anggota PMR saling berlomba kecepatan, kecermatan dan pengetahuannya. Ada lomba merakit tandu, lomba membalut luka, lomba dapur umum, lomba mendirikan tenda berbagai jenis, hingga lomba cerdas cermat dan lomba karya tulis. Salahsatu keistimewaan para siswa yang mengikuti PMR yang sering membuat iri siswa lain yaitu anggota PMR yang bertugas sebagai tim kesehatan diperbolehkan tidak ikut berbaris dalam upacara bendera, anggota PMS biasanya bersiap di tempat paling belakang yang biasanya teduh sambil mengawasi siapa tahu ada siswa/i yang kelelahan/akan jatuh pingsan atau bersiap di ruang UKS menunggu siswa/i yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. Di samping itu para anggota PMR selalu diajak dalam setiap kegiatan sekolah dan ekstrakulikuler lainnya karena dianggap lebih siap dan memiliki kompetensi lebih baik dari yang lainnya dalam menangani masalah-masalah kesehatan, kecelakaan ataupun kedaruratan lainnya.
Mengikuti ekstrakulikuler PMR memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan yang selalu dibutuhkan kapan saja bahkan hingga dewasa. Sampai sekarang pun, saya yang selalu mengikuti ekstra kulikuler PMR sejak SMP hingga SMA bahkan saat kuliah masih dilibatkan dalam membimbing adik-adik PMR di almamater SMA, masih mempraktekkan banyak hal yang dipelajari di PMR seperti pola hidup sehat, menjaga kebersihan dan kesehatan, tidak panik bila terjadi kedaruratan hingga menangani pertolongan pertama pada kecelakaan untuk mencegah hal-hal yang lebih berbahaya. Pengalaman tersebut juga kini saya teruskan pada anak-anak saya. Syukur-syukur bila saat SMP atau SMA nanti mereka juga mau mengikuti ekstrakulikuler PMR seperti Ayahnya.
Berdasarkan pengalaman ini, maka saya berani merekomendasikan pada adik-adik para pelajar yang bersekolah di SMP atau SMA, ikutlah kegiatan ekstrakulikuler yang positif seperti PMR karena akan sangat berguna dan bermanfaat mengisi waktu luang dengan kegiatan dan interaksi yang positif bahkan dapat menjadi pengetahuan tambahan untuk pelajaran-pelajaran disekolah seperti pelajaran biologi atau ilmu pengetahuan alam. Bila tidak tertarik dengan PMR, mengikuti ekstrakulikuler lain pun juga memberi manfaat yang positif. Meskipun begitu saya tetap menomorsatukan PMR, karena berdasarkan yang telah dialami, Ekskul PMR adalah yang paling cool diantara ekskul-ekskul yang lainnya. Salam.

0 komentar:

Posting Komentar

kolom komentar terdapat opsi anonim